BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Jumat, 26 Juni 2009

Shalat adalah komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya. Kadang shalat diartikan sebagai al-munaji yaitu dialog interaktif antara hamba dan Tuhannya. Juga dimaknai doa karena terdiri atas permohonan orang yang shalat (mushali) kepada Tuhannya. Seperti kalimat warzuqni, artinya limpahkanlah rezeki kepadaku.

Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, bahwa ketika orang yang sedang shalat mengucapkan ”alhamdulillah”, Allah SWT menjawab ”hammadani ‘abdi (telah memuji kepada-Ku hamba-Ku).”Kata khusyuk berasal dari khasya’ yakhsyu’ khusyu’an yang artinya memusatkan segala ruh hati dan pikiran seorang mushali kepada semua gerakan dan bacaan dalam shalat. Sehingga, pikiran dan hatinya hanya terfokus di dalam shalat semata.

Imam Syafi’i menjelaskan dalam kitab Al-Um, ”Orang yang sedang shalat hendaklah ia seperti seorang prajurit yang berhadapan dengan seorang raja gagah dan kuat. Serius, tegak, konsentrasi, dan fokus terhadap perkataan rajanya itu.” Firman Allah Azza Wajalla, ”Sungguh bahagia orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang di dalam shalat mereka khusyuk.” (QS Al-Mu’minun [23]: 1-2).

Rasulullah SAW memberikan kiat-kiat agar shalat khusyuk. Pertama, mengingat kematian ketika dalam shalat. Sabda Rasulullah SAW, ”Ingatlah kalian terhadap mati ketika dalam shalat. Sesungguhnya seseorang yang ingat mati dalam shalat, ia akan memperbaiki shalatnya. Jika tidak mengingat kematian diri kalian, niscaya urusan duniawi akan mengganggu konsentrasi shalat kalian.” (HR Ad-Dailami)

Kedua, tenang dan seakan-akan melihat Allah SWT. Tahapan kedua jika mushali ingin merasakan khusyuk dalam shalat adalah melakukan ketenangan dalam semua gerakan dan bacaan sehingga merasakan seakan-akan melihat Tuhannya. Ujar Rasul, ”Shalatlah kalian semua dengan tenang seakan-akan kalian melihat Allah di depan kalian. Walaupun kalian tidak melihat-Nya sesungguhnya Allah melihat kalian semua.” (HR Abu Muhammad Al-Ibrahimi)

Dalam beribadah, seyogianya kita mengingat akan mati di esok hari agar semua ibadah kita terasa khusyuk. Sebaliknya, jika dalam urusan dunia hendaklah kita seakan-akan hidup untuk seribu tahun, agar khusyuk dalam bekerja.Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada kita agar khusyuk dalam shalat. Karena dialog interaktif antara kita dan Sang Khalik dapat menghasilkan pahala yang memuaskan. Beliau bersabda, ”Apabila salah seorang dari kamu sekalian sedang melaksanakan shalat, sebenarnya ia sedang berdialog dengan Tuhannya. Maka, perhatikanlah bagaimana cara berdialog itu?” (HR Imam Hakim). Wallahu’alam bish-shawab.

0 komentar: